Selasa, 21 Oktober 2014

MENINGKATKAN KWALITAS PENDIDIKAN DG SIBER


Sebagai tempat pembentukan sumber daya manusia unggul, universitas dan perguruan tinggi di Indonesia masih memiliki kesenjangan yang tinggi antara satu sama lain. Saat beberapa universitas mulai masuk dalam rating pendidikan dunia, jauh lebih banyak lagi universitas yang masih memiliki kualitas di bawah standar. Demikian disampaikan Ilham Akbar Habibie, Ketua Dewan TIK Nasional yang sekaligus Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama.

"Saya kira, Indonesia memiliki beberapa universitas yang relatif sangat maju. Institusi-institusi ini sudah terdeteksi oleh radar internasional. Meski begitu, kalau melihat dalam skala yang lebih luas, masih terdapat kesenjangan yang cukup besar dengan perguruan tinggi lain di Indonesia," ujar Ilham kepada Marketeers beberapa waktu lalu.

Menurut Ilham, salah satu solusi cepat dan tepat untuk mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk aktivitas belajar-mengajar, terlebih lagi penelitian. Ia menyatakan keprihatinannya atas sedikitnya hasil riset dan pengembangan di Indonesia.

"Salah satu parameter penting dari kualitas pendidikan adalah adanya publikasi tingkat internasional yang dibuat oleh para profesor, dosen, dan bahkan mahasiswa. Inilah yang masih rendah di Indonesia. Kalau kita jumlahkan publikasi internasional yang dibuat oleh dua top universitas di Indonesia, masih lebih rendah dari satu universitas teknik melayu di Malaysia. Apalagi kalau dibandingkan dengan Singapura, mungkin publikasi internasional se-republik kita masih kalah dengan satu universitas di sana," terang Ilham.

Karena itu, pemanfaatan TIK untuk mendukung pendidikan dan riset tak bisa lagi ditunda. Ilham menjelaskan dengan ditandatanganinya Indonesia Broadband Plan melalui Keppres pada 15 September 2014 lalu, langkah menghubungkan pulau-pulau di Indonesia melalui koneksi Internet telah memiliki landasan hukum dan tinggal dieksekusi.

Salah satu bagian dari Indonesia Broadband Plan adalah proyek Palapa Ring yang menghubungkan lebih dari 500 ibukota kabupaten dan kotamadya. “Saya tidak mengatakan bahwa teknologi dan Internet akan menggantikan cara-cara manual yang ada. Keduanya akan saling melengkapi,” ungkap Ilham.

Ia mengatakan bahwa proyek ini memang bukan merupakan proyek last mile (sampai ke pengguna akhir), tapi proyek first mile. Untuk menghubungkan ibukota kabupaten/kotamadya dengan sekolah dan fasilitas sekitarnya, Ilham mengatakan harus melalui fix line atau kabel dan dibutuhkan peranan pemerintah pusat serta daerah untuk melakukannya.

"Saat bicara infrastruktur TIK, kita juga perlu mengikutkan soal broadband. Kami menyadari bahwa aktivitas belajar dan mengajar, termasuk meneliti, membutuhkan sambungan Internet yang cepat dan data yang besar,” pungkas putera sulung Mantan Presiden B.J. Habibie ini (fs).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hebat semuanya