Cara untuk mengidentifikasi dan menarik keluar insting terburuk sebelum hal tersebut menginfeksi tim Anda.
Jika memang ada sesuatu yang konsisten dalam seluruh bisnis di seluruh dunia, hal itu adalah sifat dasar manusia yang ada di dalamnya. Jika bagian terburuk dari sifat dasar manusia sudah mulai menginfeksi teknik marketing Anda, maka, kita memiliki sebuah masalah.
Berikut pembahasan lebih lanjut tentang tujuh insting terburuk dan apa efeknya kepada tim dan bisnis Anda.
Wrath / Kemarahan
Seorang manager yang pemarah. Apa yang lebih menyenangkan daripada masuk kedalam sebuah rapat dan dimarahi? Ini mungkin merupakan cara yang menyenangkan untuk melepaskan rasa frustasi atau mem-‘bully’ anak buah Anda kedalam sebuah kondisi kerja yang berdasar pada ketakutan, tapi hal itu bukanlah strategi jangka panjang yang baik untuk membuat anak buah Anda menjadi orang yang berani membuat inovasi dan mengambil tantangan baru.
Greed / Ketamakan
Tidak ada hal yang bisa menyamai saat seorang bos yang mengumumkan pemotongan gaji tapi muncul dengan mobil baru setelah beberapa hari. Tapi menindas orang lain untuk mendapatkan keuntungan pribadi bukanlah hal yang memotivasi. Jika Anda melakukan hal seperti ini, mungkin sudah saatnya Anda mengganti cara managemen Anda.
Sloth / Kemalasan
Manusia memiliki sifat dasar untuk membicarakan atau menggosipkan hal-hal seperti “Pekerja X tidak bekerja sebaik pekerja Y.” Walaupun beberapa hal tersebut mungkin benar (dan harus dilihat dari sudut pandang performa), ada kesalahpahaman yang akan muncul jika pekerja Anda tidak mengerti grafik perusahaan Anda atau tanggung jawab yang datang bersama dengan berbagai jabatan yang berbeda. Mengeleminasi budaya kerja yang jelek dan mengubahnya menjadi sesuatu yang baik adalah hal yang penting dan juga membuat semua orang mengerti gambaran besar dari syarat dan cara kerja yang ada di organisasi Anda.
Pride / Kebanggaan
Memiliki kepercayaan diri adalah hal penting dalam membuat keputusan. Walaupun begitu, dimulai dari titik Anda berpikir bahwa Anda tidak akan gagal dan semua ide Anda sangat brilian tidaklah realistis dan cara untuk menuju kegagalan. Kebanggaan juga bisa berbentuk kecongkakkan dan kesombongan. Jika Anda merasa tim atau diri Anda memiliki sifat-sifat seperti itu, sekarang adalah saat untuk merefleksikan diri Anda.
Lust / Nafsu
Apakah perbedaan dari sebuah keinginan besar atau nafsu untuk berbisnis? Jika keinginan untuk berbisnis adalah inspirasi dan kesenangan tentang apa yang Anda lakukan dan apa yang akan Anda lakukan di masa depan, nafsu berbisnis adalah sebuah bertindak tanpa memikirkan konsekuensinya. Adalah hal yang tepat jika Anda melakukan memeriksa lagi diri Anda untuk memastikan bahwa kekuasaan bukanlah motivasi Anda dalam bekerja, tapi pastikan Anda termotivasi oleh sebuah komitmen untuk memajukan perusahaan. Saya sendiri suka merekrut orang yang memiliki keinginan dalam apa yang mereka kerjakan. Saya menghindari orang-orang yang termotivasi oleh nafsu pribadi.
Envy / Rasa Iri
Apakah Anda berpikir bahwa rumput tetangga lebih hijau dari rumput Anda? Kompetisi adalah hal yang baik, tapi kekuatan untuk berkompetisi yang datang dari rasa iri bisa membuat Anda kehilangan fokus dan mengarahkan Anda menuju arah yang tidak strategis untuk tujuan jangka panjang Anda.
Gluttony / Kerakusan
Ingin mendapatkan segala hal dan tidak ingin membaginya dengan Anggota tim Anda? Apa yang Anda tonton di film kartun adalah hal yang benar dan bisa saja terjadi pada Anda. Kerakusan tidak akan memberikan hal baik apapun untuk diri Anda. Penguasaan diri dan berbagi dapat membantu dalam membuat teman baru, anggota tim, dan aliansi yang akan membawa Anda maju lebih jauh dari apa yang bisa Anda pikirkan.
Bagaimana cara menghindari 7 dosa dalam bisnis?
Menekan beberapa insting dasar manusia merupakan hal yang sulit dilakukan tapi ada satu cara untuk membuangnya keluar dari lingkungan kerja Anda: Berikan suatu nilai pada organisasi Anda. Lihatlah lebih jauh dari apa yang biasa Anda lakukan, dan bangunlah sebuah budaya organisasi yang menghargai orang di dalamnya dan pekerjaan mereka sebagai sebuah bagian dari sesuatu yang besar. Anda akan memberikan kepada karyawan Anda perasaan bahwa mereka memberikan kontribusi yang penting kepada sesuatu yang luar biasa.
Saya percaya bahwa keuntungan, walaupun diperlukan untuk menjaga bisnis tetap berjalan, tidak boleh menjadi unsur utama dari bisnis tersebut. Membuat keuntungan adalah seperti nafas yang kita perlukan untuk bertahan hidup, tapi kehidupan kita tidak hanya bergantung pada nafas. Dalam kasus ini, memperhatikan kesehatan pekerja, lingkungan kerja, dan membantu orang-orang yang membutuhkan adalah faktor-faktor yang membangun nilai dari bisnis Anda. Cara mengeluarkan yang terbaik dari diri dan karyawan Anda adalah dengan memberikan gambaran jelas tentang visi, misi, dan nilai dari organisasi Anda. #sebuah saduran#
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
hebat semuanya